Oknum Polisi bawa parang sambil teriak-teriak di lingkungan perumahan. (Foto: tangkapan layar) |
Batamsiber.com, Batam - Seorang oknum anggota Polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) berinisial RS viral di media sosial.
Pasalnya, sang oknum Polisi tersebut berteriak-teriak sambil mengacungkan parang dan linggis, sambil mengancam warga dan perangkat RT 04 di Perumahan Marbella Residence 1 Batam Center, pada Kamis (1/12/2022) sekitar pukul 16.00 Wib.
Dalam video yang beredar di WhatsApp Group warga, terlihat RS yang ditemani seorang laki -laki berkepala botak sedang berjalan di lorong jalan sempit, lalu membongkar serta merusak kunci gembok pintu darurat disamping rumah warga.
Di video tersebut, RS teriak - teriak mencari warga, perangkat dan Ketua RT 04 bernama Rimbo serta Raul selaku humas RT 04 perumahan Marbella.
"Siapa yang kunci pintu ini?, katanya warga RT 04. Mana perangkat RT 04, Rimbo dan Raul, kalian kesini kalau berani," sebut RS dalam video itu.
Selain itu, RS menyampaikan bahwa dirinya telah siap menjadi tahanan dalam penjara karena anak dan istri sudah punya hidup.
Teriakan RS tersebut mengundang perhatian warga untuk keluar dari rumah, ada ibu - ibu dan anak - anak sampai ketakutan karena melihat RS ini sedang mengacungkan parang ditangannya.
Terkait akan hal ini, Humas RT 04 RW 39 Marbella, Raul dengan tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh RS tidak menunjukkan seorang oknum anggota Polisi yang seharusnya untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.
"Arogansi yang dibuatnya menunjukkan bahwa dirinya tidak memiliki etika yang baik, malah membuat keributan di komplek perumahan," ungkap Raul kepada media ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, berawal dari tanggal 28 November 2022, ada komplin dari warga bahwasanya ada 4 orang anak mencurigakan yang sedang mondar - mandir dan berdiri disamping rumah warga blok E8 no 1. Saat itu sudah mulai ramai di grup warga RT 04, lalu direspon sekretaris RT 04.
"Saya juga membaca dan mengomentari agar warga tidak cemas. Untuk menyikapi komplin warga itu maka saya mengirim keluhan warga tersebut pada ketua DKM. Karena ketua DKM ini sakit maka saya koordinasi dengan wakil ketua DKM yakni RS ini. Dan respon beliau bahwa pintu darurat itu sering buka tutup," tutur Raul.
"Selanjutnya, jika benar pintu darurat itu ditutup kenapa saya sering menutupnya? Dan keesokan harinya saya jumpa lagi bahwa pintu itu tidak pernah ditutup," tegas Humas RT 04 RW 39 Marbella, Jumat (02/12/2022) di Batam Center.
Kemudian, pada tanggal 30 November 2022, warga kembali komplain yang mengatakan ada ibu -ibu berkeliaran di blok D7. Pintu darurat itu berada di ujung blok D7 tersebut. Lalu kembali mengecek, benar pintu itu lagi -lagi tidak ditutup.
"Pada saat itulah saya videokan orang yang mondar - mandir tersebut, lalu saya kirim ke RS. Namun saat itu juga saya ketemu dengan RS disamping mesjid, dan saya sampaikan "coba bapak lihat dengan mata sendiri ke lorong pintu bahwa pintu itu tidak ditutup biar tidak jadi fitnah nanti," ujar Raul lagi.
Selanjutnya, dia kembali menghubungi ketua DKM, FP dan menyampaikan bahwa kunci pintu darurat yang ke Botania untuk sementara waktu dipegang humas RT 04.
"Selepas itu, saya memanggil pak NC yang memengang kunci dan beliau datang dan memberikan kunci tersebut ke saya. Kemudian, saya sampaikan pada pak Nasihun, untuk sementara saya pegang dulu kunci sampai ada hasil musyawarah pertemuan kita nanti," ungkapnya.
"Kami dari perangkat RT 04 untuk memegang sementara kunci pintu darurat yang ke Botania sampai kita duduk memusyawarahkan dengan pihak Botania tentang keamanan pintu tersebut," tegas Raul.
Undangan untuk rapat untu membahas masalah ini sudah dibuat oleh ketua DKM, rencananya undangan rapat itu pada hari Jumat (02/12/2022) malam Sabtu.
Maka saat itu mencoba menghubungi RW Botania dan menyampaikan terkait pintu akses ke Botania. Bahwa ada masalah dilingkungan RT 04 Marbella soal keamanan yang meresahkan. Jadi mohon maaf, pintu itu ditutup dulu untuk sementara.
"Ketua RW Botania menyambut baik apa yang saya sampaikan, dan mengaku akan menyampaikan ke RT dan warganya. Dan saat rapat yang dibuat DKM akan hadir nanti," ujarnya.
Namun sangat disayangkan, agenda rapat sudah dibuat oleh ketua DKM, namun sudah ada keributan dan teriak - teriak sambil membawa parang. Sambil memangil warga RT 04 dan semua perangkat dengan mengacungkan parang.
"Saya kaget melihat video itu, dengan membawa parang lalu teriak - teriak memangil nama saya serta nama ketua RT 04 sambil mengacungkan parang yang dipegangnya. Saat itu juga saya langsung WA ke RS dan mempertanyakan, apa maksudnya berteriak - teriak seperti itu ?. Tapi jawabannya, kenapa kunci diambil. Kemudian, saya tanya lagi ke RS, kenapa sampai teriak -teriak seperti itu? RS tidak menjawab lagi," jelasnya.
Sampai banyak masukan dari tokoh masyarakat dan teman warga agar tidak membiarkan peristiwa seperti itu terjadi dilingkungan RT 04 Marbella.
"Karena kami merasa resah dan apa yang dilakukan RS itu merupakan pengancaman dengan memegang parang serta teriakin nama Raul dan Rimbo. Dalam video itu juga, teman RS mengajak ribut warga RT 04 dengannya. Untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan, maka malam harinya saya langsung melaporkan dan dilanjutkan pada hari Jumat, 2 Desember 2022 sore ke Propam Polda Kepri," ungkap Raul.
Kasus arogansi ini bukan yang pertama dilakukan RS, dimana sebelumnya RS sengaja menabrakkan plang gate otomatis pintu masuk perumahan Marbella dengan mobil dinas milik Polda Kepri. Sehingga tulisan yang menempel di gate tersebut patah
Namun kasus itu tidak terlalu ditanggapi oleh ketua RW dan warga, dan masih memberi kesempatan pada RS agar sadar akan tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan. Nyatanya, RS tidak berubah dan kembali berulah sehingga tidak mungkin lagi dimaafkan arogansinya
Untuk masyarakat tahu bahwa pintu darurat itu bukan akses keluar masuk warga marbella, namun itu dibuat untuk warga Botania yang mau sholat ke mesjid Marbella.
warga perumahan Marbella sehingga hal tersebut perlu di tindak lanjuti oleh pimpinan Polri agar keamanan dan ketertiban di Marbella tetap kondusif,
"Bahwa sikap aragansi oknum polisi tersebut tidak boleh berulang lagi karena itu akan membuat keresahan dan ketakutan beredar Video di WhatsApp Oknum polisi acungkan parang di Perumahan Marbella," pungkasnya. (Red)