Lokasi pengerjaan proyek yang diduga asal jadi. (Foto: ist) |
Batamsiber.com, Nias Selatan: Pembangunan Pelabuhan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara di duga asal jadi. Sedangkan anggaran proyek bersumber dari Kementerian Perhubungan (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II - Provinsi Sumatera Utara) diduga dikerjakan asal jadi dan kualitas yang diragukan, Kamis (17/11/22).
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Fayosi Indah Perkasa dengan Nomor Kontrak : PL.107/1/5/PPK.I/BPTD-II/V/SP/TELUKDALAM/2022. pertanggal 17 Mei 2022, waktu pelaksanaan 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender dengan nilai kontrak 9.114.279.000-, (Sembilan Miliar Seratus Empat Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah) yang diawasi oleh Konsultan supervisi oleh CV. Hawarins.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, terlihat proyek pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Teluk Dalam tersebut masih belum selesai dikerjakan dan para pekerja sedang mengecor lantai.
Ironisnya lagi, material pengecoran pada lantai pelabuhan tersebut adalah pasir campur lumpur, seakan-akan ada pembiaran dari pihak PPK Direktorat jenderal perhubungan darat balai pengelola transportasi darat wilayah II - Provinsi Sumatera Utara yang terlihat tidak ada konsultan pengawas saat pengecoran.
Hal tersebut juga dikatakan salah seorang pekerja yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa kami ngecor lantai pelabuhan itu dalam kondisi kehujanan.
"Kami bekerja dalam kondisi hujan begini (ngecor lantai pelabuhan penyeberangan teluk dalam) dan tidak hanya itu saja, bekas semenpun dipakai untuk ngecor," ungkapnya.
Ia mengatakan (Sambungnya) bahwa pada saat kami melakukan pekerjaan di pelabuhan penyeberangan Teluk Dalam tersebut, tidak ada satu pun orang yang mengawasi kinerja kami selain kepercayaan perusahaan berinisial Purba.
"Selama kami bekerja, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak pernah kami lihat di lapangan, hanya kepercayaan perusahaan yang sering mengawasi," tandasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat dan juga pegiat Anti korupsi, Rumusan Laia menyebut kualitas pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Teluk Dalam sangat mengkhawatirkan.
Pasalnya, pembangunan pelabuhan penyeberangan teluk dalam tersebut, harusnya dikerjakan oleh rekanan dengan kualitas bertaraf internasional, kenapa saya katakan demikian? karena pembangunan ini yang memanfaatkanya adalah masyarakat Nias Selatan, sementara pemenang tender hanya memikirkan keuntungan saja," ungkap Rumusan.
Tidak hanya itu, Tokoh Masyarakat Nias Selatan juga mengharapkan kepada Presiden RI Jokowi agar pembangunan pelabuhan penyeberangan teluk dalam tersebut dievaluasi pemenang tendernya. Dan juga meminta KPK RI untuk segera memantau proyek dan menjadi atensi.
Pada saat sejumlah wartawan, konfirmasi kepada rekanan selalu menghindar begitu juga PPK tidak terlihat dilokasi. Setiap ditanya kepada pekerja selalu bungkam lalu pergi meninggalkan wartawan tanpa tanggapan. (Gasa Bali)