Pengurus IDI bersama Walikota Batam M Rudi. (Foto: ist) |
Batamsiber.com, Batam: Pemilihan ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Batam resmi dimenangkan oleh dr. Hj Indrayanti SpA periode 2022-2025. Ia terpilih dalam Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke IX tahun 2022, Minggu (22/5/22) yang lalu.
dr. Hj Indrayanti SpA berhasil merebut suara terbanyak dari 2 calon lainnya, yakni dr. Zaini Saragih dan dr. Hj Elvi sukma. Antusias anggota IDI Kota Batam dalam mengikuti Muscab tahun ini sangat tinggi. IDI Batam memiliki anggota 1.200 orang dan yang hadir mencapai 700 orang lebih dilansir dari laman www.rri.co.id.
Hal ini diungkapkan oleh Pemerhati Kebijakan Publik Azhari Hamid ST, M.Eng, mengatakan dari semangat Muscab IDI diatas, Kami melihat ada beberapa hal yang menyimpang dari independensi profesionalisme dalam proses pemilihan Ketua IDI Batam tersebut, Selasa (5/7/22).
Katanya, IDI oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sudah digiring dalam kancah politik praktis dan partisan.
Lebih lanjut Azhari menjelaskan, dari penelusurannya ke beberapa dokter yang tergabung dalam IDI yang mengabdi di beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di Kota Batam yang notabene adalah instansi Pemerintah, diperoleh keterangan bahwa ada intervensi pimpinan kepada para dokter dan dokter internsip atau yang dulu kita kenal dengan dokter PTT.
Ia mengungkapkan ada 1257 orang dokter yang aktif tergabung di IDI Kota Batam. Data tersebut diperoleh dari laman web IDI Kota Batam, ada 731 orang hadir dalam acara Muscab tersebut. Namum dari 731 anggota yang hadir ternyata hanya ada sekitar 510 dokter yang memberikan suaranya yang terbagi kepada 314 suara untuk dr. Hj. Indrayanti, Sp.A, untuk dr. Zaini Achmadi Saragih sebanyak 123 suara dan untuk dr. Elvi Sukma sebanyak 73 suara.
Ini menjadi pertanyaan besar ketika para dokter internship yang merupakan dokter sedang bertugas atas manajemen penempatan oleh Pemprov menurut beberapa info yang diperoleh seolah digiring oleh oknum dokter untuk menghadiri dan menjadi pendukung untuk salah satu kandidat yang kebetulan menjadi pemenang pada pemilihan ketua IDI Kota Batam.
Masih menurut Azhari, Aroma amis konspirasi begitu menyengat terasa saat Walikota Batam Muhammad Rudi hadir pada acara pembukaan Minggu pagi pada tanggal (22/5/22) yang lalu. Pada saat dilakukannya yel-yel, Muhammad Rudi larut dalam tone yel-yel tersebut dan mendukung salah satu kandidat bahkan dengan mengepalkan tangan juga dengan semangat. Yel yel tersebut berbunyi “IDI 1 No.1, IDI Batam Berjaya” yang dipandu oleh sebuah suara yang diduga adalah oknum dokter dan politisi Partai yang juga anggota DPRD Kepri berinisial dr. AD, bebernya.
Kemudian, IDI 1 menyatakan kandidat ketua IDI, No. 1 diduga nomor kandidat dr. IY. Apa profesi mulia dan profesional IDI yang kita pikir selama ini jauh dari kepentingan politik ternyata dimanfaatkan oleh petualang politik. Betapa nistanya perlakuan oknum dokter yang menggiring peserta termasuk Walikota Batam untuk meneriakkan yel-yel tersebut tanpa mengindahkan perasaan dua kandidat calon lain yang hadir pada saat acara tersebut.
Lebih tidak bermoral lagi bahwa IDI Kota Batam kehilangan marwah dan larut dalam permainan dan kepentingan politik yang tidak seharusnya terjadi dalam tubuh IDI. Dan juga oleh para politisi busuk yang tidak bertanggung jawab, menggiring politik identitas dan partisan dalam independensi IDI sebagai lembaga yang profesional, tegasnya.
Lanjutnya, Betapa tidak etisnya seorang Walikota yang kapasitasnya pada hari muscab tersebut adalah wakil Pemerintah yang bertugas memberikan dukungan Muscab dan apresiasi Pemerintah atas terselenggaranya kegiatan Muscab yang baik ternoda dengan ikutnya Walikota dukung-mendukung salah satu calon dengan meneriakkan yel-yel tersebut.
Namun sepertinya hal tersebut sudah didesain sedemikian rupa mungkin dalam mendukung Walikota Batam Muhammad Rudi dalam rencana pencalonannya menuju Kepri 1. Hal itu linier dengan informasi yang diterima bahwa para Kepala PKM mengkoordinasikan semua staf dan pejabat PKM dimana mereka bertugas untuk memilih kandidat IDI 1, No. 1 yaitu dr. IY. Besar kemungkinan juga para Kepala PKM juga mendapat tekanan dari pimpinan mereka dalam hal ini adalah Walikota Batam.
Selamat Datang IDI Batam dalam rimba politik partisan Kota Batam, selamat kepada dr. Indrayanti, Sp.A atas terpilihnya menjadi nakhoda IDI Batam periode 2022 – 2025, semoga saudara dapat memimpin IDI dengan integritas yang mumpuni tanpa dikendalikan oleh politik identitas di Kota Batam. Semoga anda punya hati bahwa IDI adalah profesionalitas dan independen, ungkapnya. (*)